GBHK

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA (GBHK)

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

PIMPINAN KOMISARIAT K.H. AHMAD BADAWI UNY

PERIODE 2017/2018

ANALISIS PERMASALAHAN

Rumusan kerja IMM di tingkat Komisariat di kondisi setempat. Oleh karena itu, dalam penyusunan GBHK diperlukan adanya analisa permasalahan sebagai pijakan dalam merumuskan kebijakan program.

Berikut analisa permasalahan di Komisariat PK IMM K.H. Ahmad Badawi UNY:

Permasalahan Internal.

  1. Pemahaman kader tentang ideologi Muhammadiyah masih sangat minim.
  2. Pemahaman kader mengenai mekanisme dan alur organisasi IMM masih kurang.
  3. Sebagian kader mengalami krisis minat dalam hal membaca, menulis, dan berdiskusi, sehingga wacana tidak berkembang.
  4. Mayoritas kader merupakan aktivis organisasi lain yang tidak diimbangi manajemen waktu yang baik, sehingga kurang berkontribusi terhadap IMM.
  5. Kurangnya kesadaran kader untuk berdisiplin waktu.
  6. Penerapan proses dan follow up kaderisasi formal belum maksimal.
  7. Belum adanya wadah yang bisa menampung bakat dan minat kader.
  8. Belum ada realisasi dari rencana strategis dakwah kampus.
  9. Kurangnya publikasi kegiatan-kegiatan IMM.
  10. Kurangnya intensitas komunikasi antarpimpinan.
  11. Kurangnya profesionalitas dalam menjalankan amanah/program kerja.
  12. Minimnya semangat kebersamaan dan kekeluargaan.
  13. Pimpinan kurang merangkul baik sesama pimpinan maupun kader sehingga personal cenderung menutup diri dari IMM.
  14. Kurangnya minat dan pemahaman kader dalam merespon permasalahan global.

Permasalahan Eksternal

  1. Komunikasi dan silaturahmi dengan dosen-dosen, post-struktural, dan alumni IMM UNY kurang maksimal sehingga cenderung tidak dekat.
  2. Silaturahmi dengan Pimpinan Muhammadiyah, Ortom, dan AUM dilingkup PK IMM K.H. Ahmad Badawi UNY kurang maksimal, sehingga minim berkontribusi dalam setiap kegiatan yang diadakan.
  3. Kiprah PK IMM K.H. Ahmad Badawi UNY di kampus pusat dan wilayah masih minim.
  4. Pengaruh kebijakan pendidikan membatasi aktifitas berorganisasi.

Sasaran Kebijakan

Seperti tertuang dalam GBHO, sasaran kebijakan IMM terdiri atas dua hal :

  1. Sasaran Personal

Sasaran personal merupakan sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan kepribadian serta sumber daya mahasiswa, agar tercipta keteladanan baik secara lahiriyah maupun bathiniyah. Untuk itu, pembinaan dan pengembangan aspek lahiriyah diarahkan pada:

  1. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang terlatih dan terampil dalam menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan spesifikasi program, keahlian dan pilihan kerjanya.
  2. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang mampu menampilkan daya tarik yang tepat bagi generasi muda, khususnya mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan
  3. Terbinanya kualitas kader dan pimpinan yang cakap menjalankan organisasi sehingga memenuhi standar kualitas anggota dan pimpinan yang memenuhi aturan konstitusi Ikatan.

 

Adapun pembinaan dan pengembangan bathiniah diarahkan pada:

  1. Tercapainya kualitas kader dan Pimpinan IMM yang siap menampilkan diri sebagai seorang muslim uswatun hasanah dalam seluruh tindakannya.
  2. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang mampu mencerminkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-harinya.
  3. Terciptanya kualitas kader dan pimpinan IMM yang siap berjuang dan berani menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupannya, baik dalam rangka pengambilan peran institusional maupun dalam pemenuhan kualifikasi personalnya.
  4. Terciptanya kader dan pimpinan IMM yang memiliki tingkat pemahaman yang tepat tentang fungsi dan perannya dalam membangun cita-cita Ikatan menuju masyarakat utama adil dan makmur yang diridhoi Allah.

 

  1. Sasaran Institusional

Sasaran institusional merupakan sasaran yang menyangkut pembinaan dan pengembangan organisasi, baik di dalam (internal) maupun di luar (eksternal). Pembinaan dan pengembangan yang bersifat internal diarahkan pada penataan, pelaksanaan serta pengawasan organisasi, sehingga secara bertahap akan dicapai keadaan sebagai berikut:

  1. Terbinanya mental pimpinan dan/atau mekanisme kerja kepemimpinan sehingga secara bertahap akan terwujud suasana tata kepemimpinan yang baik.
  2. Terbinanya administrasi organisasi dan/atau mekanisme keorganisasian sehingga secara bertahap akan terwujud suasana tata keorganisasian yang baik.
  3. Terbinanya program dan kegiatan sehingga secara bertahap akan terwujud suasana tata kegiatan yang baik.

 

Pembinaan dan pengembangan organisasi yang bersifat eksternal diarahkan pada pemantapan organisasi secara bertahap sehingga tercapai suasana sebagai berikut:

  1. Terbinanya kepemimpinan IMM yang tertib, baik vertikal maupun horizontal dalam rangka pelaksanaan program untuk mencapai tujuan IMM.
  2. Terbinanya peran aktif IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah dalam meningkatkan fungsinya sebagi pelopor, penerus dan penyempurna cita-cita dan gerakan Muhammadiyah serta dapat bekerja sama dengan AMM lainnya.
  3. Terbinanya peran aktif IMM sebagai salah satu organisasi atau gerakan mahasiswa muslim yang mampu menghimpun dan menyalurkan serta mengembangkan aspirasi, minat dan bakat mahasiswa muslim.
  4. Terbinanya peran aktif IMM sebagai salah satu ormas kepemudaan di tengah-tengah dinamika kancah kehidupan kepemudaan dan kebangsaan.
  5. Terjalinnya komunikasi mutualistik IMM dengan pemerintah serta lembaga OKP-OKP lainnya.

 

  1. Arah Kebijakan Program

Berdasarkan analisis permasalahan dan sasaran kebijakan yang ada, maka kebijakan program akan diarahkan pada:

  1. Penguatan ideologi Muhammadiyah pada kader.
  2. Peningkatan profesionalitas organisasi dan personal.
  3. Penanaman gerakan ilmu di ranah agama, sosial kemasyarakatan, dan kemahasiswaan.
  4. Peningkatan kualitas komunikasi baik di dalam maupun di luar stuktur.
  5. Peningkatan pemahaman Sistem Pengkaderan Ikatan (SPI).
  6. Pembuatan wadah untuk pengembangan bakat dan minat kader.

 

  1. Uraian Kebijakan Program
  2. Ketua Umum
    1. Memimpin Pimpinan Komisariat dan bertanggung jawab atas kebijakan baik ke dalam maupun ke luar sesuai ketentuan yang berlaku di IMM.
    2. Mengambil kebijakan didasarkan pada kepentingan ikatan setelah mendapat pertimbangan dalam rapat PK IMM H. Ahmad Badawi UNY.
    3. Menjadi tauladan, motivator, pengayom, dan pengarah dinamika organisasi.
    4. Membangun jaringan dengan Pimpinan Muhammadiyah, Ortom, dan AUM dilingkungan sekitar PK IMM K.H. Ahmad Badawi UNY.
    5. Bertanggungjawab melakukan konsolidasi formal maupun informal antar PK IMM dan struktur yang ada diatasnya.

 

  1. Sekretaris Umum
    1. Memimpin para Sekretaris Bidang dalam usaha penertiban administrasi ikatan.
    2. Menandatangani surat-surat Khusus dan Umum yang merupakan sikap ikatan bersama Ketua Umum
    3. Bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan Pimpinan Komisariat.
    4. Mengintensifkan koordinasi antara sekretaris umum dengan sekretaris bidang dan sekretaris umum PC IMM Bulaksumur Karangmalang.
    5. Mengadakan pelatihan administrasi bagi kader.
    6. Melakukan pendataan harta kekayaan PK IMM K.H. Ahmad Badawi UNY.

 

  1. Bendahara Umum
    1. Menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja ikatan bersama seluruh Pimpinan Bidang.
    2. Memaksimalkan pencarian dan penggalangan dana kepada pihak luar yang halal dan thayyib serta tidak mengikat.
    3. Bertanggungjawab atas teknis pelaksanaan serta kebijakan yang berkaitan dengan keuangan ikatan.
    4. Menandatangani hal-hal yang terkait dengan keuangan pimpinan bersama Ketua Umu

 

  1. Bidang Organisasi
    1. Mengawal tertib organisasi.
    2. Mengadakan pelatihan organisasi dalam rangka tertib aparatur organisasi dan menciptakan sinergisitas pemahaman dalam berorganisasi.
    3. Mengefektifkan komunikasi dan konsolidasi formal maupun informal antar internal Pimpinan Komisariat dengan Pimpinan Cabang.
    4. Mewakili pengambilan kebijakan saat Ketua Umum berhalangan hadir.
    5. Menguatkan kemampuan pengarsipan organisasi.

 

  1. Bidang Kader
    1. Melakukan penjaringan dan pendataan kader.
    2. Melakukan pemetaan kader berdasarkan potensi kader dan menguatkan penjagaan kader.
    3. Mengadakan perkaderan formal (DAD) minimal satu kali dalam satu periode kepengurusan.
    4. Mengadakan tindak lanjut DAD dengan memberikan suplemen khusus yang periodik dan berkelanjutan melalui kegiatan Forum Komunikasi Kader.
    5. Meningkatkan jaringan kerja sama dan koordinasi dengan bidang kader dan instruktur PC IMM BSKM.

 

  1. Bidang Hikmah
    1. Meningkatkan intelektual kader dalam wacana sosial-politik dalam bentuk pendidikan politik maupun diskusi.
    2. Memberikan respon terhadap kebijakan publik yang berkenaan dengan sosial-politik serta melakukan penyikapan isu-isu dan permasalahan publik yang berkembang.
    3. Memetakan kader ikatan dalam organisasi internal kampus.

 

  1. Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK)
    1. Menguatkan kapasitas kader dalam hal keilmuan melalui gerakan intelektual.
    2. Mendorong terciptanya wadah integrasi antara disiplin ilmu akademis dengan gerakan IMM.
    3. Membangun kultur riset untuk perkembangan sains dan teknologi

 

  1. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SPM)
  2. Meningkatkan gerakan sosial yang berkesinambungan.
  3. Melakukan aktifitas pemberdayaan masyarakat dalam lingkungan kampus dan
  4. Menguatkan kapasitas analisis dan terapan pemberdayaan masyarakat.

 

  1. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan (EK)
  2. Meningkatkan kemampuan wirausaha kader dan organisasi.
  3. Menjalin kerjasama dengan institusi Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah dalam melakukan penguatan ekonomi organisasi di basis kemandirian kader.

 

  1. Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK)
    1. Mengaplikasikan gerakan jamaah dakwah jamaah di dalam dan luar kampus.
    2. Memaksimalkan fungsi masjid sebagai laboratorium dakwah.
    3. Menciptakan media dakwah yang kreatif dan inovatif.
  2. Bidang Media dan Komunikasi (MK)
    1. Melakukan upaya eksistensi di ruang publik.
    2. Memaksimalkan teknologi untuk meningkatkan manajemen informasi dalam ikatan
    3. Mempublikasikan kegiatan PK IMM K.H. Ahmad Badawi UNY.

Tinggalkan komentar