Muhammadiyah dan Keilmuan

Pada 27 Desember 2020, telah dilaksanakan Sekolah Kader Berkemajuan (SKB), dari kegiatan tersebut ada catatan menarik yang penulis tulis terkait dengan diskusi bertemakan “Muhammadiyah dan Keilmuan” yang diselenggarakan oleh Pimpinan Komisariat IMM KH. Ahmad Badawi UNY. Sebagai salah satu rangkaian Sekolah Kader Berkemajuan, tajuk diskusi ini mengupas perjalanan mengapa keilmuan begitu penting, terutama ilmu yang dikembangkan di lingkungan Muhammadiyah.

Salah satu pembicaranya adalah Kak Afif, mahasiswa Sastra Arab yang juga merupakan Kepala Bidang TKK PC IMM BSKM. Kak Afif menjelaskan bahwa kata ilmu dalam kata “keilmuan” sebetulnya adalah kata serapan yang berasal dari bahasa arab yang berarti kehidupan; selain itu, kata ilmu yang merupakan kaat serapan tersebut juga berarti mengetahui. Tentu arti ini relevan sebagaimana kita memahami bahwa di dalam ilmu terdapat materi/pembahasan yang berguna untuk diketahui. Selama berjalannya diskusi, Kak Afif juga menjelaskan bahwa lingkungan Muhammadiyah kental dengan aliran keilmuan yang berbagai macam; salah satunya yang bisa dilihat ialah Muhammadiyah tidak cenderung pada satu mahzab tertentu. Khazanah keilmuan Islam yang sangat kaya mewarnai ijtihad Muhammadiyah dalam menyikapi fenomena-fenomena di masyarakat; dan atas dasar demikian, keilmuan di Muhammadiyah bagaikan satu badan yang utuh. Selain oleh penjelasan Kak Afif, juga ada Kak Ajian yang memaparkan mengenai pentingnya keilmuan itu diteruskan melalui IMM. Budaya ilmu yang berkembang di Muhammadiyah harapannya juga dicontoh oleh IMM, terutama IMM sangat dekat dengan fungsi perguruan tinggi itu sendiri; yaitu pengabdian. IMM yang terdiri dari elemen mahasiswa ini patutnya mengamalkan ilmu tersebut pada segmentasi IMM itu sendiri; di bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.

Pada intinya, Muhammadiyah dan Keilmuan di dalam diskusi tersebut menyambungkan jalan mengapa ilmu begitu penting untuk selalu menjadi cara berpikir, dan dengan ilmu kita menjadi lebih paham masalah yang mengakar di masyarakat. Selain itu, peran mahasiswa melalui IMM juga semestinya berdasarkan gerakan ilmu yang termanifestasi dari semangat menimba ilmu di bangku kuliah dan mampu mengamalkan ilmu tersebut untuk mengatasi permasalahan di masyarakat.

Diterbitkan oleh immabaduny

Religius, Intelektual, dan Humanis Akademisi Islam Berakhlak Mulia

Tinggalkan komentar